Seperti di ketahui, ketika misi Apollo mendarat di bulan tahun 1969, para astronot kembali ke bumi dengan membawa bebatuan yang mengandung mineral yang dianggap aneh dan kemudian diberi nama armalcolite, pyroxferroite, dan tranquillityite.
Ketika kemudian dua mineral pertama, yaitu armalcolite dan pyroxferroite ditemukan kesamaannya dengan mineral di bumi, maka mineral tranquillityite dianggap sebagai mineral yang tidak ada di bumi. Namun penemuan Birger Rasmussen 43 tahun kemudian sejak awak apollo kembali, cukup mengejutkan.
Karena selama ini ilmuwan menganggap bahwa mineral tranquillityite adalah mineral khas dari Bulan. Hal ini menimbulkan sebuah pemikiran bahwa proses kimiawi dan geologi di bulan sebenarnya sama dengan yang ada di bumi, dan sebuah ide bahwa bulan adalah bagian dari planet bumi yang terpecah pada era milyaran tahun yang lalu.