Teori pertumbuhan modal fisik
Ada sedikit keraguan bahwa investasi pada modal fisik dan manusia, yang secara mendasar dibiayai oleh simpanan domestic adalah penting untuk memproses pembangunan ekonomi. Capaian pendidikan adalah kandungan dalam the Human Development Index yang membuat akumulasi dari modal manusia secara per bagian bersinonim dengan pembangunan sesuai dengan penilaian ini.
Pencapaian pendapatan per kapita yang tinggi tanpa akumulasi dari infrastruktur, penanaman dan perlengkapan yang modern sangatlah tidak mungkin, ketiadaan macam-macam kekayaan mineral yang berada pada sebagian kecil Negara-negara pengekspor minyak diantara peringkat pendapatan tertinggi.
Jika atau tidak simpanan dan investasi bermain memimpin peran pada pembangunan, melayani sebagai “penggerak pertumbuhan” yang pada sisi lainnya menjadi sumber kontroversi sejak dulu atas pembangunan ekonomi.
Kontroversi berpusat pada peran simpanan terhadap investasi keuangan pada modal fisik. W. Arthur Lewis mengatakan “pusat masalah pada teori pembangunan ekonomi adalah memahami masalah proses oleh komunitas yang belum lama ini menabung dan berinvestasi 4% atau 5% dari pendapatan nasionalnya, atau kurang dari itu, yang mengubah perilaku hal itu sendiri ke dalam ekonomi, dimana simpanan sukarela beralih 12%-15% dari pendapatan nasional atau lebih.”
Albert Hirschman mengambil langkah kebalikan Dari hal di atas, mendebat bahwa jika terdapat kesempatan untuk proyek yang meguntungkan, keperluan dana yang dapat diinvestasikan akan terbentuk. Simpanan tidak dapat menciptakan beberapa kesempatan, dan akan menjadi tidak berharga dengan ketiadaannya.
Diluar pembangunan ekonomi, penerimaan nasehat dari teori pertumbuhan adalah untuk beberapa tahun bahwa simpanan tidak dapat menjadi penggerak pertumbuhan karena hasil yang terus menurun pada investasi di modal fisik. Ketika cadangan dari modal fisik meningkat , tingkat bunga pengembalian investasi tidak dapat dielakkan, jatuh secara perlahan, dimana insentif untuk simpanan lebih lanjut telah dihapus.
Kekecualian, menghemat populasi hanya dapat mengundurkan sesuatu yang tidak dapat dielakkan sampai tercapainya cadangan yang lebih tinggi daripada modal per kepala. Pada jangka panjang kecenderungan menabung hanya dapat mempengaruhi tingkat pendapatan per kapita, tidak tingkat pertumbuhan.
Penggerak pertumbuhan mengambil alih untuk menyempurnakan teknologi, dimana dipertimbangkan sebagai factor eksogen terhadap proses penyimpanan dan investasi. Ketidakberdayaan simpanan, memperluas kebijakan pemerintah. Kebijakan dapat mempengaruhi tingkat pertumbuhan pendapatan per kapita hanya jika hal itu dapat mempengaruhi tingkat kemajuan teknologi.
Kedatangan dari “factor teori pertumbuhan dari dalam” dijabarkan pada bagian I.C., mengubah pesan dari teori pertumbuhan memperhatikan simpanan dan kebijakan. Akumulasi dari modal manusia dan modal fisik menembus simpanan yang diperdebatkan untuk digabung dengan akumulasi ilmu pengetahuan yang mencegah penurunan hasil. Tanpa penurunan hasil, simpanan dan investasi dapat mengubah tingkat pertumbuhan.
Perdebatan antara hasil menurun lawan hasil konstan atau hasil meningkat, dan antara factor eksogen lawan factor endogen teori pertumbuhan, adalah relevansi yang dipertanyakan pada pembagunan ekonomi. Satu yang dapat diperdebatkan bahwa tingkat modal per kepala pada Negara kurang maju adalah sangat rendah dimana teori hasil yang menurun tidak diterapkan, ketika mereka berkaitan dengan beberapa Negara maju.
Easterly, Kremer, Pritchett, dan Summers state mengatakan “Jika Negara-negara jauh dari Steady State, model pada beberapa karakteristik Negara menentukan pendapatan tampak sama dengan hal itu dimana karakteristik
Negara menentukan tingkat pertumbuhan.” Sekalipun demikian, pembangunan teori pertumbuhan endogenous memberikan dasar intelektual baru yang kuat terhadap posisi di dalam pembangunan ekonomi, dimana simpanan adalah penggerak pertumbuhan dan tingkat pertumbuhan dapat dirubah oleh kebijakan yang mempengaruhi insentif untun menabung. Model AK, yang dibentuk oleh Rebelo membuktikan alat yang berguna untuk mendemonstrasikan bagaimana kebijakan pemerintah dapat mempengaruhi pertumbuhan. Easterly, King, Levine, dan Robelo menampilkan bagaimana kebijakan mempengaruhi pertumbuhan pada model AK melalui perubahan insenif untuk menabung atau perubahan efisiensi dari simpanan sebagai pengukur melalui keluasan, dimana produk prifat marginal dari modal merefleksikan marginal produk sosialnya.
Adanya bukti baru-baru ini telah membenarkan padangan Hirschman bahwa investasi dan simpanan cenderung kepada mengikuti daripada memimpin pertumbuhan.
Kontroversi jangka panjang serupa pada pembangunan ekonomi memperhatikan system financial: apakah pembangunan mengikuti atau memimpin pertumbuhan? Sesuatu mungkin dapat dipikirkan bahwa jika simpanan dan investasi mengikuti pertumbuhan, maka pembangunan financial juga mengikuti.
Bagaimanapun Ronald McKinnon mengklaim bahwa “kualitas, jika tidak kuantitas, dari investasi menyempurnakan secara signifikan ketika tingkat bunga adalah positif dan intermediasi keuangan adalah kuat.” Hal itu dapat terjadi, dimana pertumbuhan berpengaruh, ketika penyempurnaan intermediasi financial memperbolehkan simpanan menjadi diprogramkan terhadap proyek-proyek yang menguntungkan, ketika jika peningkatan proyek membangun kualitas konstan tidak dapat memiliki efek yang sama. Exibit V.I menampilkan bahwa rasio liabilitas cair system financial(seperti pengecekan akun) pada GDP dan tingkatan tingkat bunga riil(yang menarik simpanan ke dalam system perbankan) adalah secara kuat positif berhubungan denganh pertumbuhan pada GDP per kapita.
Pada seleksi V.2, Ross Levine memperdebatkan bahwa macam dari korelasi merefleksikan hubungan sebab-akibat dari pembangunan financial terhadap pertumbuhan ekonomi. Pada teori ekonomi dan analisis regresi antar Negara, Levine mendaftar ha-hal tentang mikroekonomi menggunakan data pada tingkat perusahaan yang memperkuat argumennya. Arturo Galindo, Fabio Schiantarelli dan Andrew Weiss tidak memiliki studi yang baru sejauh penggunaan data dari perusahaan pada duabelas atau kurang Negara maju, yang menampilkan bahwa pada beberapa Negara liberalisasi keuangan digabungkan dengan alokasi besar dari investasi terhadap perusahaan dengan hasil kembali lebih besar daripada modal. Bukti ini mendukung hipotesis bahwa pembangunan financial berdampak pada pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipertimbangkan decisive.
Investasi domestic dapat dibiayai oleh asing sebagus simpanan domestic. Modal Internasional mengalir dapat juga membiayai konsumsi smoothing, i.e., Negara-negara dapat meminjam dari asing untuk consumsi maintain ketika pendapatan rendah dan membayar kembali pinjaman ketika pendapatan lebih tinggi. Reliance oleh Negara kurang maju on Foreigner untuk membiayai konsumsi lainnya atau investasi selalu menjadi kontroversi karena, hal itu meninggalkan LDCs open untuk menghancurkan krisis jika foreign lending tiba-tiba dries up.
Sumber lain dari pembiayaan untuk LDCs adalah bantuan asing, berarti pinjaman dan grants dari pemerintahan asing atau organisasi Internasional seperti bank dunia. William Easterly memperdebatkan pada seleksi V.4 bahwa bantuan asing sering yields poor result karena ketiadaan agensi bantuan maupun pemerintahan LDCs memiliki insentif proper untuk meyakinkan bahwa bantuan secara actual meningkatkan produktivitas potensial dari LDC masyarakat yang membutuhkan hal itu.