Era Tv Digital Indonesia Di Mulai





Pada 13 Agustus lalu TVRI melakukan soft launching siaran TV digital pertama kali di Indonesia. Tampaknya era TV analog akan benar-benar ditinggalkan.

Teknologi TV digital adalah sebuah teknologi yang diterapkan pada sinyal siaran televisi. Selama ini sinyal yang ditangkap televisi secara umum di dunia adalah sinyal analog. jadi yang dimaksud dengan TV digital bukanlah pesawat TV-nya yang digital, melainkan sinyal yang menghantarkan program atau siaran yang selama ini kita tonton di televisi, menjadi sinyal digital.

Migrasi dari sinyal analog ke sinyal digital telah dimulai beberapa tahun lalu di negar-negara maju. Di Jerman, proyek penggunaan sinyal digital telah dimulai sejak 2003 di Berlin dan 2005 di Muenchen. Sekarang hampir di seluruh kota besar di Jerman menyiarkan siaran TV digital. Di Amerika Serikat, siaran TV digital sampai perlu mandat dari kongres unutk memulai proyek ini pada tahun 2009. Jepang akan memulai siaran TV digital massal pada 2011.

Di berapa negara lain seperti Perancis dan Inggris bahkan sudah memulai menghentikan total siaran TV analog.

Keunggulan TV Digital

TV digital menggunakan tiga sistem standar, yaitu DTV (Digital Television) standarnya Amerika, DVB-T (Digital Video Broadcasting Terrestrial), standarnya Eropa dan ISDB-T (Integrated Services Digital Broadcasting Terrestrial) standarnya Jepang. Indonesia tampaknya akan menggunakan DVB-T.

Dibanding sinyal analog, sinyal digital akan menghasilkan gambar yang lebih halus dan tajam. Mengurangi efek noise secara drastis, kemudahannya untuk diperbaiki (recovery) di penerima dengan kode koreksi error (error correction code), dan dapat mengurangi efek dopler akibat pergerakan di TV yang bergerak seperti TV di mobil, bus, kereta atau telepon selular.

Keunggulan lainnya, sinyal digital ini dapat menampung program atau siaran dalam satu kemasan, karena sifat sinyal digital yang less bandwith atau irit pemakaian bandwith. Selain itu, dalam pengoperasiannya, TV digital juga lebih sedikit memakan listrik ketimbang TV analog.

Dengan gambar yang halus dan tajam, suara yang jernih, serta ketahanannnya terhadap gerakan, TV digital akan membuat orang semakin nyaman menonton televisi.

Namun rupanya, migrasi besar-besaran TV analog ke TV digital ini membuat kita harus bersiap-siap membeli TV baru yang dapat menerima sinyal digital.

Tapi jangan kuatir, kita percaya saja pada hukum ekonomi. Jika siaran TV digital sudah disiarkan secara massal ditingkat nasional, tentu pabrikan televisi juga berlomba-lomba memproduksi TV digital dengan harga yang bersaing.