Bagian Tubuh Yang Peka Terhadap Rangsangan Ciuman

CIUMAN merupakan titik tolak yang sangat indah dan sesuatu yang dapat membawa seseorang ke dunia persanggamaan secara perlahan.

Berikut ini bagian-bagian tubuh yang menjadi sasaran ciuman dan dapat menimbulkan rangsangan hebat, seperti dikutip dari buku "Arabic Kamasutra" karya Muhammad Al-Baz.

Kepala

Kepala adalah suatu bagian yang memiliki banyak daerah yang dapat menimbulkan rangsangan yang hebat apabila daerah-daerah itu dicium, dijilat, atau digigit. Daerah-daerah itu adalah kulit dan rambut kepala. Mencium kulit dan rambut kepala merupakan salah satu kebiasaan para laki-laki Tunisia ketika melakukan pemanasan sebelum bersanggama dengan pasangan hidup mereka.

Kening

Kening adalah daerah yang cukup dapat menimbulkan rangsangan, khususnya jika ciuman yang dilakukan diiringi dengan gigitan-gigitan kecil dari kening sampai bagian di antara kedua alis mata.

Alis

Alis adalah daerah yang dapat menimbulkan rangsangan seperti kulit dan rambut kepala. Alis terdiri dari banyak rambut yang memiliki akar-akar yang berhubungan dengan saraf-saraf. Gigitan dan isapan kecil pada alis dapat menimbulkan rangsangan dan rasa geli.

Mata

Bagian mata yang dapat menimbulkan rangsangan adalah kelopak mata (bukan bola mata). Hal itu karena akan terjadi suatu hal yang berbahaya jika bagian dalam mata (bola mata) disentuh. Kelopak mata adalah bagian yang sangat sensitif, khususnya terhadap hawa panas dan suatu tekanan. Mencium kelopak mata dengan napas yang hangat dapat menimbulkan rasa geli. Tetapi, ada suatu hal yang harus diperhatikan, yaitu hendaknya kelopak mata tidak digigit. Hal itu karena ia adalah bagian dari kulit yang sangat lembut dan sensitif, serta bisa robek jika digigit. Jika ia terluka, rasa nikmat akan berubah menjadi rasa sakit.

Pipi

Seorang laki-laki akan terangsang jika melihat pipi seorang perempuan. Kecantikan seorang perempuan dapat diukur dengan sejauh mana kebersihan dan kelembutan pipinya. Bahkan, pipi merupakan cermin dari seluruh kulit perempuan. Hal itu karena ia adalah bagian yang paling lebar yang terdapat di wajahnya. Seorang laki-laki atau seorang perempuan akan terangsang jika pipinya dicubit atau digigit. Tetapi, perempuan yang bertubuh montok, pipinya jauh lebih dapat merangsang si laki-laki. Secara umum, laki-laki tertarik dengan pipi seorang perempuan yang berwarna kemerahan. Hal itu karena warna merah pipi seorang perempuan merupakan indikator bahwa dirinya sedang merasa malu, terangsang, dan sedang dalam kondisi sehat. Hal inilah yang menyebabkan banyak orang membuat berbagai pemerah pipi buatan dan berbagai jenis bedak.

Telinga

Dalam rentang waktu yang cukup panjang, para pakar seks mengganggap telinga sebagai satu bagian tubuh yang tidak memiliki kaitan dengan masalah persanggamaan. Telinga menarik perhatian kita ketika ia terlihat merah. Biasanya, telinga seseorang menjadi merah ketika ia mendapatkan pujaan dan merasakan jilatan pada bagian tubuhnya yang lain. Warna merah yang terjadi pada telinga seseorang, khususnya pada bagian cupingnya disebabkan oleh tekanan darah yang terjadi ketika ia merasa sangat malu, sangat takut, atau merasakan perasaan yang lain.

Penelitian terkini menemukan bahwa cuping adalah daerah kedua yang dapat menimbulkan rangsangan hebat setelah bibir. Apabila kita mengamati dengan saksama, kita dapat mengetahui bahwa cuping telinga membesar ketika seseorang melakukan aktivitas persanggamaan. Jika cuping seorang laki-laki atau cuping seorang perempuan disentuh dengan tangan atau dengan mulut, si laki-laki atau si perempuan pasti terangsang. Ada segolongan orang dari kalangan laki-laki dan perempuan yang dapat mencapai orgasme dengan cara menggosok cuping mereka dengan lembut.

Leher

Leher merupakan daerah yang dapat menimbulkan rangsangan sangat dahsyat. Menciumnya, menjilatinya, atau menggigitnya pasti membuat seseorang menjadi amat terangsang. Leher diliputi oleh kulit yang tipis. Perlu diketahui bahwa semakin tipis sebuah kulit, semakin besar juga rangsangan yang timbul jika kulit itu disentuh. Hal itu karena ujung-ujung saraf langsung merespons dengan cepat atas sentuhan yang terjadi pada kulit yang tipis itu.