Hasil Hisab : 01 Ramadhan & 01 Syawal 1430H



Hasil Hisab :

01 Ramadhan 1430 : Sabtu, 22 Agustus 2009.

01 Syawal 1430H : Ahad, 20 September 2009.

Ijtimak menjelang Ramadhan 1430 H terjadi pada hari Kamis tanggal 20 Agustus 2009 M pukul 17.02.48 WIB.

Ijtimak menjelang Syawwal 1430 H terjadi pada hari Sabtu tanggal 19 September 2009 M, pukul 01.45.36 WIB. Ketinggian bulan di seluruh Indonesia antara 3o 38’43,08” sampai dengan 5o 18’14,26”.

Untuk ru’yat fisik nantinya, jika kondisi cuaca cerah, maka besar kemungkinan hilal akan terlihat pada waktu observasi 19 September 2009 di Jakarta, yakni :

Sunset: 17:49

Moonset: 18:14

Ketinggian Bulan: 5˚ 19'

Jika kondisi ini tercapai, berarti penyelenggaraan Idul Fithri akan serempak (tidak ada perbedaan) di Indonesia pada 19 September 2009.
Hasil hisab tersebut mengacu pada kriteria rukyatul hilal, wujudul hilal, imkanur rukyat, dan rukyat global, sbb :

1. Rukyatul Hilal

Andre Danjon, seorang astronom Perancis pada 1930-an menyimpulkan bahwa hilal tidak akan dapat diamati jika jarak minimum elongasi Bulan dan Matahari kurang dari 7°.

Sementara itu, T. Djamaluddin, seorang anggota Badan Hisab dan Rukyat Indonesia , menyatakan bahwa:

Pertama, umur hilal minimum 8 jam sejak ijtimak.

Kedua, tinggi bulan minimum tergantung pada beda azimut bulan-matahari. Bila bulan berada lebih dari 6o tinggi minimumnya 2,3o. Tetapi bila bulan berada tepat diatas matahari, tinggi minimumnya 8,3o (http://media. isnet.org/ isnet/djamal/ redefinisi. html).

2. Imkanurrukyah

Pemerintah RI melalui pertemuan Menteri-menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia dan Singapura (MABIMS) menetapkan kriteria yang disebut Imkanurrukyah yang dipakai secara resmi untuk penentuan awal bulan bulan pada Kalender Islam yang menyatakan:

Hilal dianggap terlihat dan keesokannya ditetapkan sebagai awal bulan Hijriyah berikutnya apabila memenuhi salah satu syarat-syarat berikut:

a.Ketika matahari terbenam, ketinggian bulan di atas horison tidak kurang dari 2o dan
b.Jarak lengkung bulan-matahari (sudut elongasi) tidak kurang dari 3o, atau
c.Ketika bulan terbenam, umur bulan tidak kurang dari 8 jam selepas ijtimak berlaku.

3. Wujudul Hilal

Ada 2 prinsip dalam Wujudul Hilal dalam penentuan awal bulan Hijriyah:
. ijtima' qablal ghurub, yaitu ijtimak (konjungsi) telah terjadi sebelum matahari terbenam; dan
. moonset after sunset, yaitu bulan terbenam setelah matahari terbenam.

Bila kedua prinsip diatas terpenuhi, maka pada petang hari tersebut dinyatakan sebagai awal bulan pada kalender hijriyah tanpa melihat besarnya sudut ketinggian bulan saat matahari terbenam.

4. Rukyah Global

Universal Hejri Calendar (UHC) merupakan Kalender Hijriyah Global usulan dari Komite Mawaqit dari Arab Union for Astronomy and Space Sciences (AUASS) berdasarkan hasil Konferensi Ke-2 Atronomi Islam di Amman Jordania pada tahun 2001. Kalender universal ini membagi wilayah dunia menjadi 2 wilayah (sehingga sering disebut Bizonal Hejri Calendar): Zona Timur, meliputi 180° BT ~ 20° BB; dan Zona Barat, meliputi 20° BB ~ Benua Amerika.

Stumble This Fav This With Technorati Add To Del.icio.us Digg This Add To Reddit Add To Facebook Add To Yahoo
 
Add to Technorati Favorites Science Blogs - BlogCatalog Blog Directory TopOfBlogs Personal My Zimbio

eXTReMe Tracker